Kurbannya
Nabi Ismail A.S.
Sekian tahun menikah, ternyata Allah
SWT. belum memberikan kepercayaan kepada Nabi Ibrahin A.S. dan Siti Sarah untuk
dikaruniai seorang anak. Namun, Ibrahim tidak pernah lelah dan putus asa untuk
selalu berdoa kepada Allah SWT. tidak demikian halnya dengan Sarah, menyadari
bahwa dirinya tak mungkin memiliki anak dalam usia yang sudah tua. Akhirnya,
Sarah mengizinkan Ibrahim untuk menikah dengan Hajar. Melalui Hajarlah Nabi
Ibrahim mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Karena Sarah
merasa cemburu akhirnya Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di Mekah. Ketika
Ibrahim sedang tidur, tiba-tiba ia bermimpi. Di dalam tidurnya ada suara
menyerunya, Hai Ibrahim, sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk melaksanakan
nazar, yaitu menyembelih putramu dengan tanganmu sendiri.
Ibrahim terbangun dan merasa
ketakutan. Beliau terus-menerus bermimpi hal yang sama selama tujuh malam.
Setelah itu ia bertekad bulat untuk melaksanakan nazarnya itu, yaitu
menyembelih putranya. Tatkala Ibrahim sudah bulat untuk menyembelih putranya,
ia kemudian memanggil Ismail.
Hai Ismail, bawalah tambang dan
pisau!
Apa yang akan Bapak lakukan dengan
tambang tersebut? Selidik Ismail penasaran.
Aku akan menyembelih seekor kambing
sebagai wujud pengabdian untuk mendekatkan diri kepada Allah, jawab Ibrahim.
Kemudian mereka pergi menuju lereng gunung dekat lembah Mina. Setelah sampai di
lereng gunung, beliau berkata lirih pada putranya. Sesungguhnya Allah telah
mewahyukan padaku untuk menyembelihmu. Hal itu aku dapati lewat mimpi sebanyak
tujuh kali berturut-turut dalam tujuh malam. Ismail menjawab sebagaimana dalam
Al-Quran Surah As-Safat Ayat 102 yang artinya, Wahai ayahku! Lakukanlah apa
yang diperintahkan (Allah) kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku
termasuk orang yang sabar.
Kemudian Ibrahim melaksanakan
perintah Allah SWT. Ibrahim membaringkan putranya pada lambung sebelah kanan
lalu mengikat kedua tangan dan kakinya dengan seutas tali. Ismail pasrah, Wahai
Bapak! Janganlah engkau mengikat tangan dan kakiku karena apabila hal itu
diketahui oleh malaikat, mereka menyangka aku tidak menerima titah Allah.
Mendengar permintaan tersebut, Ibrahim langsung melepaskan tali yang mengikat
tangan dan kaki putranya. Saat Ibrahim menggorokkan pisau di leher Ismail,
pisau tersebut tidak berbekas sedikit pundi leher Ismail. Ismail berkata,
Bapak, asahlah pisaunya agar mengenai leherku!
Pada saat Ibrahim akan menyembelih
Ismail, Malaikat Jibril datang membawa seekor kambing dan berkata, Hewan ini
adalah sebagai tembusan anakmu, ambil dan sembelihlah untuk menebus Ismail.
Ibrahim menemukan kemudahan untuk melaksanakan tebusan tersebut. Demikian Allah
SWT. memberikan jalan kemudahan bagi orang-orang yang sabar atas nikmat Allah
SWT.
Comments
Post a Comment